Indonesia merupakan sebuah negara yang
kaya akan keragaman. Keragaman suku, agama, ras dan budaya merupakan kekayaan
yang dimiliki oleh negara. Sebelum Indonesia merdeka keragaman ini sudah ada.
Namun belum bersatu seutuhnya. Inilah yang menyebabkan Indonesia dijajah bangsa
lain secara ratusan tahun. Kemudian kaum intelektual sadar bahwa keberagaman
ini merupakan aset negara dan harus satu komando atau tujuan. Kemudian dalam
perbedaan suku, agama, ras dan budaya inilah bangsa Indonesia bersatu untuk
lepas dari penjajahan bangsa lain. Dengan kekuatan persatuan dalam keberagaman
dan karunia Tuhan Yang Maha Esa bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan bukanlah
penghalang namun sebagai kekuatan untuk mencapai tujuan.
Keberagaman
ini harus dilestarikan agar tidak punah. Berbagai cara dapat digunakan untuk
melestarikan. Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Barat terdapat.
Dengan memanfaatkan kekayaan adat dan budaya lokal, kita bisa menggunakannya
untuk bersatu padu. Mewujudkan bangsa yang besar dan kuat, tidak hanya dilihat
dari kuantitasnya tapi juga kualitasnya. Kabupaten Lampung barat memiliki
kekayaan adat istiadat berbasis kearifan lokal yang sangat banyak. Baik itu
dalam bidang kuliner, pemerintahan, sosial, pendidikan dan budaya. Salah satu
contoh yang sedang berkembang dan menjadi tren yaitu topeng sekura. Banyak
artikel baik melalui media cetak maupun elektronik yang membahas mengenai
topeng sekura.
Sekura
berasal dari kata sekukha yang
diambil dari bahasa Lampung. Kata sekukha
dalam bahasa Indonesia artinya menutupi wajah dengan memakai topeng. Pada waktu
pesta sekuraan ini terdapat dua jenis sekura yaitu sekura kecah dan sekura kamak. Sekura kamak artinya pesta
sekura yang digelar dengan menggunakan pakaian yang jelek, compang camping atau
bisa juga menggunakan pakaian dari dedaunan dan pakaian bekas. Sekura kamak ini dapat diasumsikan
berasal dari kalangan menengah ke bawah dengan melihat atribut dan pakaian yang
digunakan. Menggunakan topeng dengan pakaian lusuh ataupun yang jelek. Kesan
menakutkan dan seram dapat tercermin pada pakaian dan penampilan masyarakat
yang mengambil tema sekura kamak
dalam pesta topeng.
Selain
sekura kamak, masyarakat Lampung
dapat mengambil tema sekura kecah. Sekura
kecah ini kebalikan dari sekura kamak
yaitu mereka berpakaian yang bagus. Biasanya yang mengambil tema sekura kecah ini adalah para bujang atau
dalam bahasa lampung meghanai. Pada
pesta sekura ini biasanya masyarakat yang menggunakan tema sekura kecah akan berkeliling kampung-kampung atau dalam bahasa
lampung disebut pekon mengunjungi
rumah-rumah warga sambal mengumpulkan makanan. Setelah makanan yang dikumpulkan
terasa cukup, acara dilanjutkan dengan panjat pinang. Sedangkan warga yang menggunakan
tema sekura kamak berperan sebagai
penghibur. Terkadang mereka menari-nari, memamerkan gerakan bela diri atau menggoda
penonton dengan gerakan yang menghibur.
Pesta
sekura ini biasanya digelar pada suasana idul fitri karena pada suasana tersebut
masyarakat berkumpul bersama keluarga yang baru pulang mudik atau baru tiba di
daerah perantauan. Melepas kepenatan dan kerinduan dengan bersuka cita. Tak ada
perbedaan status sosial. Semuanya menjadi satu kesatuan untuk merawat
kebhinekaan. Sebagai ungkapan kegembiraan, mereka luapkan dalam pesta sebagai
lucu-lucuan. Berbagai ekspresi wajah dapat tercermin pada tema topeng yang
mereka pilih seperti ekspresi senang, bahagia, cemas, takut, marah dan
sebagainya. Hal ini menambah kelucuan yang timbul pada acara pesta topeng
sekura baik yang mengambil tema sekura
kecah maupun sekura kamak. Baik
yang kaya mau pun yang miskin, dari berbagai suku, tua maupun muda semuanya
bergabung dan bersatu tumpah ruah dalam kegembiraan.
Sadar
akan manfaat dari kegiatan pesta sekura ini, maka pemerintah daerah setempat menggaungkan kegiatan pesta sekura.
Sebagai contoh yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yaitu
menggelar pesta topeng sekura yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT)
Kabupaten Lampung Barat yang ke 25. Acara ini digelar pada hari minggu tanggal
18 September 2016 berbarengan dengan acara jalan sehat. Acara ini sukses karena
berhasil masuk data Museum Rekor Indonesia (MURI) yang tercatat sebanya 5.454
peserta topeng sekura. Baik yang menggunakan topeng sekura kamak maupun sekura
kecah. Acara ini dipimpin langsung
oleh Bupati Lampung Barat Drs. Hi. Mukhlis Basri, MM beserta pejabat daerah
lain. Semuanya bergabung dalam kegembiraan. Tanpa ada perbedaan status sosial,
tua muda, miskin kaya, dan berbagai suku. Mereka semua bersatu dalam segala
perbedaan. Tujuan acara ini selainkan untuk memecahkan rekor MURI juga sebagai
sarana promosi pariwisata budaya. Mengenalkan bahwa Lampung Barat memiliki
kebudayaan yang dapat merekatkan persatuan dan kesatuan. Bupati Lampung Barat
mengatakan bahwa sekura ini sudah tercatat dalam United Nations Educational , Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
sebagai warisan budaya milik Kabupaten Lampung Barat. Diharapkan dengan
kemajuan zaman dengan segala perbedaan yang terdapat pada masyarakat namun
tetap bersatu padu dalam kebhinekaan dengan alat budaya yaitu pesta topeng
sekura.
Usaha
melestarikan persatuan melalui topeng sekura tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah saja, melainkan semua unsur masyarakat harus berperan aktif.
Misal melalui organisasi karang taruna. Organisasi karang taruna kabupaten
Lampung Barat berperan aktif. Misal ketika ada hajatan mereka sering
menyelipkan topeng sekura ini sebagai sarana hiburan. Masyarakat bebas memakai
topeng yang sudah disiapkan karang taruna. Semuanya tumpah ruah disana.
Kelucuan, kehebohan dan kegembiraan hadir dalam rangkaian acara tersebut.
Seakan taka da batasan antara si kaya dan si miskin, si pejabat dan bawahan, si
tua dan muda. Semuanya bersatu dengan semboyan bhineka tunggal ika., walaupun kita berbeda suku, agama dan ras
namun rasa persatuan hanya satu yaitu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Pepatah kuno mengatakan “ lebih baik batang lidi 100 daripada hanya
satu batang lidi”. Artinya semakin banyak orang yang mampu bersatu demi suatu
tujuan itu lebih baik dibandingkan hanya satu orang. Pepatah kuno namun di era millennial seperti ini seakan tergerus
seiring perjalanan waktu. Dimana orang lebih sibuk mementingkan kepentingan
individu atau kelompok dibandingkan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Sungguh ironi dan memperhatinkan.
Sesungguhnya
bangsa Indonesia tidaklah kekurangan orang jenius atau pintar. Kita dapat lihat
di media massa baik media cetak maupun elektronik banyaknya anak bangsa yang
menjuarai olimpiade ilmu pengetahuan atau sains
yang sering pulang ke tanah air dengan membawa medali baik itu medali emas,
perak atau perunggu. Kita juga bisa saksikan banyak siswa yang mendapat
kesempatan dalam pertukaran pelajar antar bangsa. Kita juga bisa melihat
banyaknya guru, dosen dan atlet yang sering mengharumkan nama Indonesia di
kancah dunia. Hal-hal tersebut membuktikan Indonesia tidak kekurangan orang
jenius atau pintar. Tapi mengapa seolah-olah bangsa ini gampang terpecah belah
atau diadu domba melalui berita hoax
yang banyak beredar. Jawabannya cuma satu yaitu kita kurang bersatu sebagai
satu kesatuan. Inilah pentingnya bersatu dalam keberagaman. Indonesia bukan
milik satu golongan tertentu, bukan milik satu agama tertentu, melainkan milik
semua golongan.
Inilah
pentingnya persatuan. Indonesia kaya akan budaya. Seperti dicontohkan di
Lampung Barat yang menggunakan budaya asli topeng sekura. Telah terbukti topeng
sekura dapat menyatukan semua unsur dan golongan dalam suasana kegembiraan.
Semuanya tumpah ruah menjadi satu. Penuh canda dan tawa melihat orang yang
memakai topeng yang lucu khususnya yang mengggunakan tema sekura kamak. Dengan kegembiraan, mereka seakan lupa dengan
berbagai masalah yang datang. Mereka melupakan semua perbedaan. Bukankah
kegembiraan merupakan salah satu obat mengatasi stress. Ini juga dapat
dijadikan bukti kalau Kabupaten Lampung Barat termasuk kabupaten teraman di
Provinsi Lampung. Jarang berita kriminalitas yang berasal dari Kabupaten
lampung Barat. Karena warga sudah menyatu baik penduduk pribumi maupun
pendatang. Semua bagaikan saudara yang tak terpisahkan. Bukti kalau Pemerintah
Kabupaten Lampung Barat berhasil memberikan rasa aman kepada tiap-tipa
warganya.
Seharusnya
semua daerah di Indonesia dapat memanfaatkan kebudayaan asli. Di berbagai
kabupaten memliki aneka ciri khas kebudayaan sendiri. Dengan keberhasilan
kabupaten Lampung Barat menyatukan perbedaan melalui topeng sekura tadi
seharusnya daerah lain dapat menjadikan contoh. Kita semua harus sadar bahwa
bangsa ini dibangun dengan tetesan darah dari pejuang yang berbeda suku, agama
maupun ras. Mereka mengorbankan nyawa demi kemerdekaan negara Indonesia. Mereka
tidak memikirkan perbedaan. Bahkan perbedaan ini dijadikan alat pemersatu
bangsa dalam meraih cita cita kemerdekaan.
Ayo
Indonesiaku bersatulah. Jangan sampai bangsa ini terpecah belah oleh kaum aseng dan asing. Jangan sampai identitas negara ini diubah. Apalagi kalau
ideology negara mereka mau mencongkel. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan
untuk perpecahan. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan sebagai batu
sandungan pemersatu bangsa. Jadikanlah perbedaan sebagai sarana perekat bangsa.
Manfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa. Manfaatkan perbedaan agama dan
suku sebagai sarana pemersatu bangsa. Sehingga Indonesia dikenal dunia bukan
hanya karena jumlah penduduk yang besar. Tapi dikenal dunia sebagai bangsa yang
kaya keberagaman sebagai alat persatuan bangsa. Jadikanlah kebudayaan lokal
sebagai contoh pemersatu. Sebagaimana di Kabupaten Lampung Barat yang
menggunakan kebudayaan topeng sekura sebagai sarana pemersatu dalam
keberagaman. Indonesia bersatu untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Hidup Indonesia. . Jayalah Negeriku.
Comments
Post a Comment