LEMANG VS NASI DI BUMI BEGUAI JEJAMA

Siapa yang tidak mengenal Lemang, makanan yang sering dijumpai di Kabupaten Lampung Barat. Rasanya yang gurih, nikmat, dan lezat sekaligus bergizi. Lemang sering dijumpai dan disajikan pada acara-acara tertentu seperti hari raya, nayuh dan acara adat di bumi beguai jejama. Masyarakat suku minang sering menghidangkan lemang sebagai makanan pokok di keluarga mereka. Biasanya mereka menghidangkannya bersama rendang. Lemang terbuat dari bahan beras ketan dan santan yang dilapisi kulit pisang lalu dibakar didalam bambu. Kandungan kalorinya sangat tinggi. Sepotong lemang dengan berat 30 gram mengandung energi sebesar 100 kalori. Energi sebesar ini dapat digunakan untuk beraktivitas fisik salah satunya seperti berjalan kaki selama 28 menit, jogging selama 11 menit, berenang selama 8 menit atau bersepeda selama 15 menit.
            Pemerintah Kabupaten Lampung Barat gencar mempromosikan makanan lemang ini. Baru-baru ini pemkab menciptakan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) pada tanggal 20 Oktober 2017 dengan nomor rekor 8160 dengan menghasilkan 5493 lemang yang diciptakan di pekon Purajaya II kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat. Dengan rekoris yaitu: Drs.H.Mukhlis Basri, M.M sebagai Bupati Kabupaten Lampung Barat, Akmal Abdul Nasir, S.H  sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Barat dan Indra Kesuma, S.Sos sebagai Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lampung Barat. Untuk menghasilkan lemang sebanyak itu diperlukan sekitar 2,5 ton beras ketan, 2 kuintal kemiri, 2 kuintal garam, 75 meter kubik kayu bakar dan 6000 potong bambu. Setelah itu lemang yang dibakar ini disantap dan dibagikan dengan masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Barat peduli akan potensi kuliner lokal sekaligus mempromosikan kabupaten lewat ajang menciptakan rekor MURI.
            Kegiatan membakar lemang ini dapat dijadikan solusi bagi alternatif makanan pokok masyarakat pengganti nasi. Saat ini banyak areal persawahan padi yang mengalami penyusutan luas yang disebabkan pengalihan fungsi menjadi area perumahan, pertokoan, industri dan lain-lain. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung tahun 2012 luas areal persawahan di Provinsi Lampung yaitu 456.725 hektar. Pada tahun 2015 ini mengalami penyusutan yang cukup signifikan, sehingga hanya menjadi 390.327 hektar. Luas areal persawahan padi di Kabupaten Lampung Barat menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung tahun 2015 seluas 13.443 hektar. Sedangkan jumlah penduduk di bumi beguai jejama pada tahun 2015 adalah 293.105 jiwa atau tingkat kepadatan sebesar 136,86 jiwa/km2. Jumlah ini mengalami peningkatan penduduk sebesar 1,19 % dibanding tahun sebelumnya.
            Berdasarkan data-data diatas tentunya pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan pertumbuhan pangan khususnya nasi yang selama ini menjadi makanan pokok wajib. Masyarakat harus mencari alternatif lain salah satunya dengan mengkonsumsi lemang dengan berbahan dasar ketan. Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah berupaya untuk mengangkat makanan lokal ini. Masyarakat Lampung Barat sering menjumpai lemang terutama ketika nayuh, acara adat dan hari raya. Namun sebaiknya lemang tidak hanya dikonsumsi pada momen tertentu saja. Akan lebih baik lagi harus dihidangkan sebagai sarapan, makan siang dan makan malam bersama keluarga dirumah.
            Anak-anak harus dikenalkan sejak dini kepada kuliner lokal ini agar lebih populer dan dapat diterima mereka. Kantin sekolah, warung, pedagang kaki lima bahkan restoran harus menyediakan lemang sebagai sarana edukasi kuliner alternatif pengganti nasi. Pada acara resmi dapat juga mengganti nasi tumpeng dengan pemotongan lemang yang tentunya telah divariasikan dengan berbagai macam olahan dan rasa. Pemerintah dapat juga memberikan edukasi pentingnya mencari alternatif makanan pokok pengganti nasi melalui sekolah, puskesmas, posyandu, rumah sakit, kantor-kantor dan lain lain.  Edukasi yang diberikan berupa sosialisasi secara gencar bahwa lemang makan mengenyangkan, gurih, bergizi serta bebas bahan pengawet buatan. Usaha ini tidak hanya dilakukan pemerinta juga. Semua lapisan masyarakat harus berperan aktif.
            Selain makanan pokok, Lemang dapat menjadi makanan jajanan masyarakat. Bagi yang suka rasa manis dapat ditambahkan gula, selai, meises dan lain-lain. Bagi yang suka rasa asin dapat ditambahkan garam, tempoyak, rendang, telur dan sebagainya. Atau dapat juga ditambah buah durian sebagai pelengkap makanan. Dengan ini Lemang sangat nikmat dikonsumsi sebagai kudapan atau camilan. Lemang dapat juga menjadi salah satu sumber pendapatan potensial bagi masyarakat. Dapat bergerak pada sektor industri rumah tangga atau usaha kecil menengah (UKM). Misalnya burger lemang. Isi burger lemang sama seperti isi pada burger roti yang sudah dahulu dikenal masyarakat. Bedanya roti pada burger diganti lemang. Ini juga menunjukkan bahwa lemang dapat bersaing dengan industri makanan modern. Burger lemang yang berbahan dasar ketan yang dibentuk bulat yang berfungsi sebagai pengganti roti untuk burger pada umumnya. Isinya sama seperti umumnya burger roti yaitu ayam, tomat, mentimun, dan ditambah saus serta ditaburi wijen.
            Selain sebagai makanan pokok dan kudapan, beras ketan yang menjadi bahan pokok lemang memiliki banyak kandungan nutrisi dan manfaat didalamnya. Adapun  kandungan nutrisi yang terdapat pada beras ketan yaitu:
a. Beras ketan memiliki kandungan rendah lemak dibandingkan nasi putih. Pada beras ketan 200 gram hanya terdapat 0,33 gram lemak. Sedangkan nasi putih pada 200 gram nya mengandung lemak sebesar 0,56 gram. Hal ini menunjukkan beras ketan cocok dikonsumsi bagi yang sedang menjalankan diet namun tetap membutuhkan energi tinggi.
b. Beras ketan mengandung Vitamin B6 sekitar 7% dan kandungan tembaga 9% dari rekomendari asupan harian. Menurut Institute of Medicine, Kandungan B6 pada beras ketan mampu meningkatkan metabolisme tubuh, membantu sel menghasilkan energi dan membantu menjga keseimbangan hormon.
c. Beras ketan bebas kolesterol (0% kolesterol), mengandung asam folat, niasin, sodium, potasium, kalsium, magnesium, fosfor, zat besi dan selenium.
     Adapun manfaat dari beras ketan yaitu:
a. Sebagai sumber energi
b. Menurunkan resiko penyakit jantung
    Kandungan serat pada beras ketan dapat memberikan kontribusi untuk diet serat tinggi yang dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung.
c. Membantu menangkal radikal bebas
    Selenium yang terkandung pada beras ketan merupakan mineral penting yang berfungsi sebagai anti oksidan dalam tubuh untuk melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas.
d. Mengatur aktivitas hormon tiroid
   Kandungan selenium yang terkandung di dalam beras ketan juga berfungsi untuk mengatur aktivitas hormon tiroid
e. Menjaga sistem metabolisme tubuh agar tetap sehat.
   Beras ketan yang kaya akan vitamin dan mineral merupakan sumber prebiotik yang baik bagi tubuh yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
            Dengan banyaknya nutrisi dan manfaat yang terdapat pada beras ketan pada lemang sudah seharusnya masyarakat beralih dari nasi. Masyarakat dapat menjadikan lemang sebagai salah satu alternatifnya demi terpenuhinya aneka pangan yang layak bagi masyarakat di bumi beguai jejama sekaligus mendongkrak kuliner lokal untuk mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Lampung Barat. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata tapi juga tanggung jawab semua lapisan masyarakat. Demi terwujudnya LAMPUNG BARAT HEBAT

Comments